A. Fluiditas / sifat alir
Fluiditas / sifat alir serbuk merupakan faktor kritik dalam
produksi obat sediaan padat. Hal ini karena sifat alir serbuk berpengaruh pada
peningkatan reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan
kapsul , sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian
pula efek farmakologinya.
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan untuk mengalir dari
sejumlah granul melalui lubang corong yang diukur adalah sejumlah zat yang
mengalir dalam suatu waktu tertentu.
B. Pengaruh
Sifat Alir Terhadap Tablet
Pada umumnya tablet dibuat dengan mengempa massa kempa yang
mengalir dari corong ke sisi pengisi lalu ke lubang kempa menjadi massa kompak
dan padat. Tablet dibuat sesuai bentuk dan ukuran pons dan lubang kempa lalu
dikempa menghasilkan massa rengat dan kompak dengan bentuk tertentu. Unit
tablet dalam satu batch harus mempunyai keseragaman bobot, keseragaman
kandungan, serta kadar zat aktif yang harus memenuhi syarat. Ketentuan lain
yang juga penting dari massa tablet yaitu massa tablet harus homogen dan massa
kempa harus mengalir lancar ke lubang kempa.
Proses pengisian dies didasarkan atas aliran granul yang
kontinyu dan seragam dari hopper. Bila aliran kurang baik, beberapa dies tidak
akan terisi sempurna. Karena aliran yang kurang baik akan berakibat terbetuknya
‘jembatan’ atau ‘lubang tikus’ (poor flow ‘rat holing’) dari granul di hopper
Faktor-
faktor yang dapat berpengaruh pada fluiditas serbuk:
1.
Bentuk
partikel dan tekstur, untuk partikel yang ekidimensional (bulat, kubus) semakin
besar diameter maka sifat alir semakin baik sedangkan untuk partikel yang
anisomerik maka hasilnya dapat berbeda. Sifat alir terbaik terjadi pada diameter
optimum partikel (200-500µm). Partikel berukuran kurang dari 100 µm akan lebih
cohesive. Semakin kecil gaya gesek friksi/gaya gesek antar partikel sehingga
semakin mudah mengalir. Sebaliknya, semakin kasar permukaan partikel maka
semakin besar friksi antar partikel sehingga menyebabkan semakin sulit
mengalir.
2.
Kerapatan
jenis,
3.
Porositas,
semakin besar porositas maka semakin kecil kontak antar partikel maka kecepatan
alir akan semakin baik.
4.
Kandungan
lembab, pada kondisi kandungan lembab yang tinggi ikatan partikel akan lebih
kuat karena luas kontak antar permukaan serbuk naik. Apabila gaya tarik antar
partikel serbuk semakin kuat, maka serbuk akan semakin sukar mengalir.
5.
Kondisi
percobaan, ada beberapa kondisi percobaan yang dapat mempengaruhi sifat alir
yaitu diameter lubang alat uji, besar/ luas hopper dan sudut dinding hopper.
C. Memperbaiki
Sifat Alir
1.
Glidan
Glidan
adalah zat yang digunakan untuk memperbaiki aliran granul dari hopper ke feeder
dan ke lubang cetakan, sehingga massa tersebut dapat mengisi die dalam jumlah
yang seragam. Beberapa mekanisme kerja glidan, yaitu : dispersi muatan
elektrostatik pada permukaan granul, distribusi glidan selama granulasi,
adsorpsi gas pada glidan yang berlawanan dengan granulasi, meminimalkan gaya
van derWaals dengan pemisahan granul, mengurangi friksi antar partikel dan
mengurangi permukaan kasar granul dengan penempelan glidan selama granulasi. Amilum
adalah glidan yang paling populer karena disamping dapat berfungsi sebagai
glidan juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10%. Talk lebih baik
sebagai glidan dibandingkan amilum, tetapi dapat menurunkan disintegrasi dan
disolusi tablet.
Tabel tipe Glidan yang biasanya digunakan
Glidants
|
Konsentrasi
(%)
|
Logam
stearat
|
<1
|
Asam
stearat
|
1-5
|
Talk
|
1-5
|
Amilum
|
1-10
|
Natrium
benzoate
|
2-5
|
Natrium
klorida
|
5-20
|
Natrium
dan magnesium lauril sulfat
|
1-3
|
PEG 4000
dan 6000
|
2-5
|
2.
Anti
Adheren
Antiadheren
adalah zat yang digunakan untuk mencegah menempelnya massa tablet pada punch
dan untuk mengurangi. Penempelan pada dinding cetakan. Bahan ini sangat
diperlukan untuk zat-zat yang mudah menempel, seperti vitamin E. Talk,
magnesium stearat dan amilum jagung merupakan material yang memiliki sifat
antiadheren yang sangat baik.
Tabel
Antiadheren yang biasa digunakan
Jenis
Antiadheren
|
Konsentrasi
(%b/b)
|
Talk
|
1-5
|
Magnesium
stearat
|
<
1
|
Amilum
jagung
|
3-10
|
Colloidal
silica
|
0,1-0,5
|
DL-Leucine
|
3-10
|
Natrium
lauril sulfat
|
<
1
|
3.
Lubrikan
Lubrikan
murni adalah zat yang digunakan untuk mengurangi gesekan antara granul dengan dinding
cetakan selama Pengempaan dan pengeluaran tablet. Lubrikan dapat bekerja dengan
dua mekanisme, yaitu fluid lubrication dan boundary lubrication. Fluid
lubrication bekerja dengan memisahkan kedua permukaan granul dan dinding.
Sedangkan boundary lubrication bekerja karena adanya penempelan dari bagian
molekular yang mempunyai rantai karbon panjang, ke permukaan logam dari dinding
cetakan. Karena penampilannya lebih kuat, maka mekanisme ini lebih baik jika
dibandingkan dengan fluid lubrication. Secara umum, lubrikan berukuran 200 mesh
atau lebih halus, dan dapat melewati saringan 100 mesh (dari nilon) sebelum
ditambahkan pada tahap granulasi. Tipe atau jenis lubrikan yang digunakan
tergantung dari alat pengempa, tablet yang akan dibuat, sifat penghancur, dan
disolusi yang diinginkan, pertimbangan kompatibilitas dengan zat aktif, serta
biaya.
Berdasarkan kelarutannya dalam air, lubrikan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Lubrikan larut air
Lubrikan
ini umumnya hanya digunakan jika tablet harus sangat larut air (misalnza tablet
effervesen) dan tergantung dari karakteristik disolusi yang diinginkan.
Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai lubrikan larut air
antara lain : natrium benzoat, natrium asetat, natrium klorida, natrium oleat, natrium
lauril sulfat, magnesium lauril sulfat, asam borat, Karbowax 4000, Karbowax
6000, polietilenglikol.
b. Lubrikan tidak larut air
Lubrikan
ini lebih efektif daripada yang larut air dan digunakan pada konsentrasi yang
lebih rendah. Beberapa contoh senyawa yang dapat digolongkan sebagai lubrikan
tidak larut air antara lain : magnesium stearat, kalsium stearat, natrium
stearat, asam stearat, Sterotex, talk, lilin, Stearowet.
Selain
itu, untuk membuat granul agar dapat mengalir yaitu dengan memperbesar gaya berat,memperluas
permukaan partikel dan memperluas permukaan corong. Serbuk berbeda dengan
ciran, serbuk bukan merupakan massa yang kontinyu, tetapi berupa kumpulan
partikel yang terpisah
Sifat alir serbuk berpengaruh pada peningkatan
reprodusibilitas pengisian ruang kompresi pada pembuatan tablet dan kapsul ,
sehingga menyebabkan keseragaman bobot sediaan lebih baik, demikian pula efek
farmakologinya. Bila aliran granul kurang baik, beberapa dies tidak akan terisi
sempurna. Karena aliran yang kurang baik akan berakibat terbetuknya ‘jembatan’
atau ‘lubang tikus’ (poor flow ‘rat holing’) dari granul di hopper.
DAFTAR PUSTAKA
·
Lachman,L,Lieberman,H.A., dan Kanig,J.L.,1989,Teori dan
Praktek Farmasi Industri,Universitas Indonesia, Jakarta.
·
Moh,Anief, 1988,
Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada
University Press,
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar